Senin, 14 Januari 2008

Cerita Pensil, Awan, dan Kaca Jendela

Minggu siang,
Kusentuhkan ujung si pensil ke permukaan si kaca jendela
Dan berpura-pura melukis si awan yang sedang asik berarakan
Walau sakit leherku menengadah menatap si langit
Tapi puas rasanya
Melahap semua kenangan pilu yang kupunya
Masih bisa melihat gumpalan uap air itu
Dan aku bersyukur
Lukisan siang itu masih berputar-putar di dalam kotak kepalaku

Label:

1 Komentar:

Anonymous Anonim mengatakan...

kenangan pilu apa Jes?

could u share it with me?

2 April 2008 pukul 02.29  

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda